Lebaran, bagi yang punya kampung halaman, saatnya mudik mudik. Sebagai emak emak beranak dua yang masih kecil-kecil, di kampung halaman, agenda utama yang jadi keinginan anak-anak adalah berenang.
Di sekitar kampung halaman saya di Karang Bawang, lebih kurang 20km dari Purwokerto, ada satu desa, Pancasan, di tempat itu ada kolam renang kecil, tempat saya biasa berenang jaman SMP belasan tahun lalu. Ketika berkunjung kesana beberapa bulan lalu, kondisi kolam renang masih sama persis dengan kondisi belasan tahun lalu, jaman saya SMP berenang di situ.
Sedikit kecewa, mengingat potensi sumber air tanah disitu melimpah. Seharusnya dengan kemasan yang lebih menjual, lebih nyaman, arena bermain buat anak-anak ditambah, plus harga yang terjangkau, akan banyak yang berminat untuk membawa anak-anak kesana. Bagaimana tidak, air untuk berenang bersumber dari air tanah langsung, tidak tercium bau kaporit yang kurang enak di kulit.
Ternyata, pulang kampung edisi lebaran kali ini, bersemangat sekali ketika anak-anak diajak ke Dreamland. Kolam renang dari sumber air tanah alami, dengan view yang bagus. Lokasi hanya 5 menit dari rumah orang tua di karang bawang.
Bertanya tanya siapa pengusaha yang berani berinvestasi sebesar ini di Pancasan dan usut punya usut, ternyata pemiliknya masih tak jauh beda usia dengan saya. 30 sekian tahun. Luar biasa kalau melihat umurnya.
Dan membayangkan investasi miliaran rupiah untuk pembebasan tanah seluas itu. Belum pembelian pabrik tepung yang saat ini menjadi lokasi kantor dreamland ini dan taman reptil.
Tapi melihat view yang bagus, sumber air yang melimpah, suasana alam yang saya sendiri secara pribadi menikmatinya, walaupun tahap pengerjaan lokasi masih belum selesai sepenuhnya, masih optimis lokasi wisata ini potensial untuk berkembang.
Membayangkan ada flying fox di sana, taman bermain buat anak-anak, dengan harga 15.000 tiket masuk per kepala, masih bisa dipertimbangkan untuk didatangi.
Dalam hati berfikir, kalau dikemas lebih baik, ditambah penginapan yang menyuguhkan konsep pedesaan di area persawahan, suguhan makanan tradisional, sepertinya asik. Ditambah lokasi yang memadai untuk outbound.. Karena disekitar lokasi itu ada bukit bukit dan sungai.
Are Parkir yang luas..membuat pengunjung tak perlu bingung. Namun mengingat tahap pengerjaan wahana ini belum sepenuhnya selesai, belum bisa sepenuhnya menilai.
Akan disayangkan kalau hanya segini saja. Ruang ganti pakaian masih kurang memadai, lantai tergenang air. Cukup bersih memang. Kran air terus mengucur. Kurang hemat air jadinya.
Pengunjung, seperti saya dan keluarga besar yang datang ke dreamland terlihat membawa bekal untuk dimakan ramai-ramai. Saya bertanya ke orang tua, apa iya boleh membawa makanan. Setau saya, waterpark yang sering saya kunjungi tidak membolehkan pengunjung membawa makanan dari luar.
Tapi menyenangkan juga, menikmati suasana piknik keluarga seperti ini. Pandangan mata berkeliling, banyak keluarga keluarga yang menggelar tikar di bawah pohon, di taman, dan menikmati makanan bawaan dari rumah. Anak-anak kecil yang datang terlihat ceria. Para orang tua yang mendampingipun demikian. Jadi suasana piknik kental terasa. Padahal perjalanan menuju lokasi hanya sekitar 5 menit, dipisahkan jembatan sungai tajum semata.
Saya lihat di lokasi tersebut terdapat kantin dengan harga yang lumayan terjangkau. Tapi saya pribadi menikmati suasana kebersamaan dengan keluarga besar.
Di pinggir kolam renang terdapat penjual mie gelas. Anak-anak pun menyerbu. Tetap setelah itu berkumpul lagi dengan keluarga masing-masing.
Mudah-mudahan pemilik wahana ini lebih kreatif lagi memanjakan pengunjung. Memberikan lebih banyak pilihan dan meningkatkan mutu pelayanan. Potensi wisata keluarga masih lebar terbuka. Karena setiap keluarga pasti butuh suasana ceria memanjakan anak-anak tercinta.
0 comments:
Post a Comment