Ads 468x60px

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Tuesday, December 27, 2011

Manisnya manggis dan legitnya markisa

Bertemu dengan salah satu pedagang manggis dan markisa di pasar kramat jati jadi memberikan wawasan bagaimana apabila kita berbisnis buah-buahan. Ketika saya baca di koran, banyak buah lokal yang tergerus oleh buah buahan impor, salah satu pedagang di Pasar Induk Kramat Jati yang berdagang manggis dan markisa, tidak khawatir dengan serbuan buah impor.
“Nggak tau tuh mba, kita ini kaya. Mau apa saja ada. Tapi kenapa barang kita kalah di negeri kita sendiri.” Kata pak pedagangnya.
Apa karena manggis dan markisa belum ada saingan dari cina nih jadi bapak jualannya manggis dan markisa?” Tanya saya.
“Nggak juga mba, manggis dan markisa sudah jadi hidup saya sejak 1991, jadi saya sudah menguasai betul, bisnis di dua buah-buahan ini” papar si bapak.
Jadi tahulah saya, untuk berbisnis buah, hal-hal yang perlu kita ketahui betul antara lain:

1. Siapa supplier kita. Apakah sudah menjamin ketersediaan barang dagang kita. Jangan sampai pelanggan kecewa karena tidak memperoleh apa yang mereka butuhkan. Pelanggan kecewa bisa membuat mereka lari dari kita. Sementara persaingan semakin sempurna.
2. Siapa pelanggan kita. Penting untuk diketahui, kapasitas maksimal kuantitas barang dagangan kita, seberapa banyak buah-buahan yang kita jual dapat terserap pasar.
3. Kapan musim panen raya untuk buah yang kita jual. Semakin banyak buah dapat ditemui, semakin murah harga jual buahnya. Terkait dengan demand dan supply buah.
4. Ketika kita mengambil barang dari supplier, perhatikan jarak dan waktu dari tangan supplier sampai ke tangan kita. Hal ini terkait dengan:
a. Tingkat kematangan buah. Markisa yang si penjual ambil dari supplier akan matang di perjalanan dari Padang-Jakata misalnya. Jadi belilah buah dalam kondisi masih belum matang. Kita harus tau kapan waktu petik kapan waktu masak.
b. Kita pelajari tingkat penyusutan berat buah, masing-masing buah-buahan memiliki tingkat kadar air yang berbeda. Misalkan: Dari 5 ton buah manggis, akan susut minimal 300kg. 5 ton alpukat akan susut minimal 10 persen atau mencapai minimal 500kg.
c. Berbisnis buah berarti harus mengetahui, kira-kira berapa banyak buah yang rusak, buah yang busuk. Buah yang rusak akan memiliki harga jual lebih rendah jika dibandingkan dengan buah yang bagus. HPP keseluruhan buah harus sudah mempertimbangkan buah yang rusak dan busuk tadi, berikut prosentase penyusutan berat buahnya. Diluar biaya pengiriman, dan operasional lain tentunya.
Ketika saya bertanya, lebih enak mana, menjual dalam partai besar atau menjual dalam partai kecil (eceran). Si bapak menjawab dengan mantap.
“Masing-masing ada enak ada nggaknya.
Mudah-mudahan tulisan ini memberi pengetahuan dan wawasan baru dalam berbisnis buah.

0 comments:

Post a Comment