Ads 468x60px

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Tuesday, December 27, 2011

Peluang bisa datang tak terduga

Minggu ini berkutat dengan bisnis sepeda. Belajar tentang keberanian untuk memulai sesuatu. Belajar dari pengalaman orang berani memutuskan untuk berhenti dari zona nyaman menjadi pegawai, bermodal kenekatan untuk memasuki bisnis yang ia sendiri tidak begitu memahami sebelumnya.
Tokonya tidak terlalu besar, plang nama toko sepeda dapat dibaca dari jalan Pasar Minggu Raya. Ruko tiga lantai berukuran standar, dimana lantai satu dipergunakan untuk display sepedanya, terpampang program-program promosi dengan beberapa bank, seperti cicilan dengan bunga ringan. Sepeda digantung rapi di langit-langit ruko, berikut bandrol harga yang terpasang untuk masing-masing barang dagangannya. Serta display sepeda khusus diskon dipajang di depan toko, sehingga menarik perhatian dari luar.

Lalu ketika menaiki tangga di lantai 2, stok sepeda tertumpuk cukup rapi. Menurut penjelasan si empunya toko, masing-masing sepeda, masing-masing model ia siapkan stok sebanyak 3 unit untuk mengantisipasi permintaan mendesak karena ia berjualan secara online juga.
Ketika ngobrol santai dengan si pemilik usaha, ownernya memang punya bakat untuk jualan, jualan apa saja. Dari mengobrol dengannya, tahulah saya, beliau seperti sekarang pasti karena keuletannya menjalani usaha.
Dari informasinya, bahkan ketika beliau menjadi pegawai, nggak main-main, ia berada di posisi cukup nyaman untuk bekerja maupun berkarir, ia berdagang buku online, pernah membuka jasa laundry, berdagang bakso, bubble tea.
Ketika bisnis laundrynya ramai, dan tak tertangani di rumahnya, sang istri merasa keberatan karena urusan rumah tangga jadi tercampurkan, akhirnya bisnis inipun dihentikan, padahal peluang masih ada. Hanya saja kurang sabar mengelola dan memisahkan urusan rumah tangga dan urusan bisnisnya.
Lalu bekerja sama dengan orang, menyewakan tempat berdagang bakso, giliran bisnis sudah berjalan, monitoring kesulitan, akhirnya yang ada, pemasukan lari kemanaa dan membuat pening kepala, akhirnya bisnis inipun, diistirahatkan.
Lalu berdagang bubble tea, karena sepi pembeli, akhirnya, ia pun mundur kembali.
Ketika mencoba berdagang buku online berdagang buku-buku unik yang susah dicari, ternyata tanpa dinyana, permintaan terus mengalir. Sampai saat inipun bisnis ini masih diteruskan. Gampang, karena tidak memerlukan effort yang luar biasa. Tinggal mendisplay buku di internet, sementara apabila ada permintaan diluar display, dengan mudah beliau mencari ke pemasok-pemasok buku uniknya. Waktu melihat koleksi bukunya, harga miring, dapat terlihat, buku-buku tua yang pasti memang susah dicari di toko buku standar seperti gramedia. Edisi lama, walaupun ada juga buku-buku, novel terbitan baru, dan yang pasti harganya miring mengundang beli, bagi penggila baca ya?
Keinginan untuk meraih kebebasan financial akhirnya diwujudkan. Pemilik toko ini keluar dari bekerja di salah satu bank pemerintah, walaupun dengan posisi yang terbilang cukup mapan, mulailah ia berdagang sepeda dan aksesorisnya. Dengan modal dua ratusan juta, akumulasi aset maupun stok yang ia kelola menjadi luar biasa menurut ukuran saya.
Beliau bisa menambah stok menjadi 3 kali lipat modalnya, keuntungan usaha sudah bisa untuk dibelikannya rumah tinggal yang dapat ia pergunakan untuk menjadi jaminan asset untuk mendapat tamabahan modal di bank karena ia bermaksud menambah gerai toko sepedanya, serta mampu membeli kendaraan untuk operasional usahanya.
Kalau dipikir-pikir, ia menekuni bidang yang sebenarnya tidak terlalu ia kuasai. Namun lama-lama secara perlahan akhirnya dapat ia pelajari. Bisnis yang ia pilih dalam posisi memungkinkan untuk bertumbuh. sepertinya ini menjadi key factor yang utama dalam perkembangan bisnis bapak dua anak ini.
Ia memilih bisnis sepeda disaat orang-orang menggemari olah raga ini. Ia menjual sepeda lipat, sepeda gunung, sepeda fixie yang lagi tenar-tenarnya. Para bikers tak segan-segan mengganti aksesoris sepeda mereka untuk eksis di perkumpulan sepeda. Siklus bisnis yang sedang dalam posisi growth masih memberikan peluang untuk usahanya berkembang.
Dan sepertinya posisi decline masih cukup lama untuk sektor usaha ini. Orang masih menganggap bahwa olah raga bersepeda fun dan sehat untuk dilakukan, ditambah dengan semangat serta kampanya pemerintah untuk go green dengan bersepeda.
Masuk di dunia bisnis yang masih potensial untuk berkembang akan membantu pengusaha untuk bertahan di posisi pasar, tinggal bagaimana kreativitas untuk memenangkan persaingan, karena pesaing akan melihat kue yang lezat di bisnis itu, dan pastinya mengundang pendatang-pendatang baru untuk masuk berusaha mengambil potongan kue lezat bisnis ini.
Pengalaman akan menambah kemampuan untuk bertahan, asal pewira usaha ini belajar dengan baik dari pengalaman sukses dan gagalnya, ataupun pengalaman stagnan di bidangnya.
Kalau ia tidak mampu untuk menyikapi perkembangan yang ada, tidak belajar atau mengambil hikmah dari pengalaman bisnisnya, siap-siap tergusur oleh pendatang-pendatang baru yang siap berburu menikmati kelezatan bisnis ini.

0 comments:

Post a Comment